25 September 2025, Pukul 11.00 – Ibis Style Tanah Abang

Saya duduk diam di salah satu sudut lobi hotel Ibis Style, Tanah Abang. Pagi menjelang siang itu, suasana begitu hening, hanya ada bayangan pohon dan bangunan dari luar yang memantul tenang di lantai marmer mengilap. Troli hotel dengan kantong McD berwarna merah muda berdiri sendiri, seperti ikut menunggu entah siapa yang akan datang.

Di luar sana, Tanah Abang tetap riuh. Tapi di dalam sini, saya seolah masuk ke dimensi lain yang lebih pelan. Dingin dari pendingin ruangan menggantikan terik jalanan yang baru saya lalui. Tak ada banyak suara, hanya derap langkah staf hotel sesekali lewat.

Saya sedang menunggu seseorang mengambil pesanan. Dan seperti biasa, menunggu bukan hanya soal waktu, tapi juga soal pikiran yang diam-diam berkelana. Tentang betapa uniknya pekerjaan ini mengantar makanan dari satu titik ke titik lain, namun tiap titik punya ceritanya sendiri.

Hari ini, ceritanya datang dari tempat yang bersih, rapi, dan sepi. Dari balik kaca besar dan bayangan pohon, saya tahu: pekerjaan ini melelahkan, tapi selalu ada jeda-jeda kecil seperti ini yang diam-diam menyelamatkan.