Cilandak, 15 Agustus 2022

Sore ini saya duduk diam sejenak di Cilandak Town Square. Di hadapan saya, berjejer rapi botol-botol saus, kecap asin, dan kecap manis yang tampaknya sudah siap menemani siapa pun yang datang menikmati semangkuk mie hangat. Saat ini saya sedang menunggu pesanan pelanggan saya selesai dibuat.

Menjadi pengantar makanan bukan pekerjaan yang selalu bergerak. Ada saat-saat seperti ini, di mana saya hanya bisa duduk dan menunggu. Tapi justru di saat seperti inilah saya bisa bernapas, merenung, dan bersyukur. Melihat sekeliling anak muda nongkrong, ibu-ibu berbagi cerita, dan pegawai restoran sibuk melayani membuat saya merasa bahwa saya juga bagian dari denyut kota ini.

Kadang hidup memang sesederhana duduk di meja kayu, ditemani botol kecap, dan berharap pesanan segera siap agar pelanggan tidak terlalu lama menunggu. Tapi dari keseharian yang sederhana ini, saya belajar arti ketekunan, kesabaran, dan tanggung jawab.